KEMENTERIAN PU KEBUT PEMULIHAN DAN KERAHKAN 1.150 ALAT BERAT JELANG NATARU 2025–2026
JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum memaparkan dua pekerjaan besar kepada Komisi V DPR RI pada 8 Desember 2025. Kegaitan tersebut mengatasi kerusakan infrastruktur yang merebak di Sumatera dan memastikan kelancaran mobilitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Di tengah banjir dan longsor yang meluas, kementerian memastikan jalur darat nasional tetap siap digunakan.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, memaparkan bahwa hingga awal Desember total 3.115 kilometer jalan tol telah beroperasi, sebagian besar di Pulau Jawa. Namun capaian itu kontras dengan kondisi lapangan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang kini menghadapi kerusakan infrastruktur paling masif sepanjang tahun ini.
“Penanganan darurat kami kebut. Sebagian besar ruas sudah kembali berfungsi, namun ada titik-titik yang masih terputus,” kata Diana.
Ribuan Titik Rusak, Sumbar Terparah
Laporan terbaru per 6 Desember 2025 mencatat 1.666 titik kerusakan infrastruktur di tiga provinsi Sumatera. Aceh melaporkan 477 titik, Sumatera Utara 275 titik, dan Sumatera Barat menjadi yang terparah dengan 914 titik kerusakan.
Sebanyak 72 ruas jalan nasional dan 31 jembatan ikut terdampak. Tiga koridor strategis di Sumatera Utara—Tarutung–Sibolga, Tarutung–Sipirok, dan Sibolga–Batang Toru—masih tidak dapat dilalui kendaraan.
Di Sumatera Barat, akses Sicincin–batas Kota Padang Panjang belum pulih sepenuhnya. “Progres penanganan darurat baru mencapai 31 persen,” ujar Diana.
Untuk mempercepat pemulihan, Kementerian PU mengerahkan 310 personel, 298 alat berat, dan lebih dari 3.700 unit material penanganan darurat, mulai dari bronjong, geobag, hingga agregat penahan erosi.
Kesiapan Nataru: 492 Posko Siaga
Meski disibukkan oleh operasi tanggap bencana, Kementerian PU tetap mempersiapkan agenda tahunan: kesiapan infrastruktur jelang Nataru. Sebanyak 492 posko siaga dibuka sejak 16 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Sebagai garda terdepan bila terjadi gangguan mendadak, 1.150 unit Disaster Relief Unit (DRU) ditempatkan di jalur-jalur rawan banjir dan longsor. Stok jembatan bailey, bronjong, sandbag, hingga material tambalan cepat disiagakan di gudang daerah.
“Posko siaga tidak hanya memantau kondisi jalan, tapi juga menjadi respon cepat ketika ada kejadian di lapangan,” kata Diana.
Tol Baru dan Insentif Diskon
Untuk memperkuat kapasitas jaringan tol, Kementerian PU bersama BUJT menyiapkan 142 kilometer jalan tol fungsional yang dapat digunakan saat Nataru. Koridor yang dibuka meliputi Sigli–Aceh, Pekanbaru–Parapat, hingga beberapa seksi menuju Ibu Kota Nusantara.
Dua ruas baru telah resmi beroperasi pada kuartal IV 2025:
- Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg (Seksi 1) sepanjang 4,7 kilometer
- Penambahan lajur Tol Tangerang–Merak sepanjang 8,7 kilometer
Pemerintah juga memberikan diskon tarif 10–20 persen di 26 ruas tol pada tanggal tertentu selama periode libur panjang.
Rest area menjadi titik pembenahan berikutnya. Total 136 lokasi TIP telah disiapkan, dilengkapi 1.189 titik SPKLU, toilet tambahan, serta mobil toilet keliling.
Pelabuhan Dipoles, Jalur Diperhalus.
Akses menuju pelabuhan utama yang menjadi simpul penyeberangan saat Nataru juga tak luput dari perhatian. Jalan nasional menuju Merak, Bakauheni, dan Ciwandan berada pada tingkat kemantapan hingga 98 persen, sementara akses Ketapang–Gilimanuk mencapai 89 persen. Sejumlah buffer zone disiapkan untuk menahan lonjakan kendaraan agar tak langsung menumpuk di area pelabuhan.
Aduan Dibuka 24 Jam
Untuk memudahkan masyarakat melapor bila terjadi kerusakan jalan, Kementerian PU membuka layanan pengaduan nasional melalui nomor 158, yang beroperasi 24 jam.
Diana menegaskan bahwa seluruh infrastruktur strategis berada dalam kondisi siap digunakan. “Prioritas kami adalah kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat selama Nataru,” ujarnya.***Cipta